
Mahasiswa menilai selama dua tahun kepemimpinan SBY-Boediono gagal memenuhi hak-hak rakyat Indonesia. Salah satunya masih banyak warga yang belum mampu menjangkau pendidikan yang berkualitas.
Mahasiswa juga menganggap reshuffle atau perombakan kabinet adalah upaya lempar tanggung jawab Presiden dan menyalahkan menterinya yang dinilai tidak bisa bekerja dengan baik.
Perombakan kabinet juga dinilai untuk mengalihkan perhatian masyarakat atas kasus mantan Bendahara Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin yang mau tidak mau menyeret nama partai tersebut.